Pengantar
Spiritualitas kongregasi mengandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut membentuk suatu cara hidup khas/spiritualitas berdasarkan Roh. Berikut ini adalah beberapa pokok pembentuk spiritualitas kongregasi Frater-Frater Bunda Hati Kudus. Bagian Pertama: 1) visi-misi, 2) tujuan kongregasi, 3) hakikat kongregasi baik hakikat kanonik maupun hakikat rohani, 4) hakikat Frater Bunda Hati Kudus. Bagian kedua: 1) mistik kongregasi, 2) kharisma kongregasi, 3) apostolat kongregasi, dan 4) cara hidup kongregasi, 5) Mariologi, dan 6) spiritualitas persaudaraan Bunda Hati Kudus.
Spiritualitas dan Karisma yang menjadi Inti Jiwa Hidup Kongregasi ini merupakan rumusan terbaru setelah melalui proses refleksi yang panjang dan melibatkan ahli spiritualitas. Ditetapkan seracara resmi pada Kapitel Umum 2018.
Visi
Terwujudnya Kerajaan Allah melalui pengudusan diri dengan semangat Injili dalam kepedulian dan kesederhana.
Indikator Visi:
- Terwujudnya semangat kerajaan Allah
- Terwujudnya pengudusan diri
- Terwujudnya semangat Injili
- Terwujudnya semangat Kepedulian
- Terwujudnya semangat Kesederhanaan
Misi
Mewujudkan Kerajaan Allah di tengah dunia dengan membaktikan diri secara total kepada Allah melalui pendidikan kaum muda sesuai semangat dasar pendiri.
Tujuan Kongregasi
Para anggota kongregasi secara bersama-sama membaktikan diri untuk hidup menurut nasihat Injil, dengan memerhatikan peraturan-peraturan kanonik yang diberikan oleh kuasa Gereja.
Bersama dengan itu mereka ingin, dalam semangat Injil, membantu mendidik dan mengajar kaum remaja dengan memerhatikan kebutuhan zaman dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta atau diterima oleh kongregasi. (Bdk. Konst. Ps. 102)
Hakikat Kongregasi
1). Hakikat Kanonis (Yuridis)
Kongregasi Frater Bunda Hati Kudus adalah suatu lembaga religius laikal tingkat keuskupan untuk kaum pria Katolik Roma; yang anggotanya mengikarkan kaul ketaatan, kemiskinan dan kemurnian. (Bdk Konst Ps. 101).
2). Hakikat Rohani
Suatu komunitas religius pria yang disatukan oleh perutusan yang sama, memberikan kesaksian akan persaudaraan (fraternity) yang disemangati oleh kesatuan hidup bersama Maria Bunda Hati Kudus; dalam menghidupi semangat cinta akan Hati Yesus yang lemah lembut dan rendah hati serta murah hati kepada mereka yang miskin dan tersingkir.
3). Hakikat Hidup sebagai Frater BHK
Hakikat hidup sebagai Frater Bunda Hati Kudus adalah model hidup yang menjadi ciri khas yang diharapkan dalam penghayatan panggilan sebagai Frater. Setiap pribadi Frater dipanggil untuk:
- Menjadi pendidik yang membawa kesuburan dan menumbuhkan relasi mendalam (Yoh 15) (Konst. Ps. 12)
- Menjadi pendidik yang mengutamakan peserta didik dengan memberikan teladan hidup (Konst. Ps. 15)
- Menjadi pendidik yang menghantar kepada Yesus, Sang Guru sebagaimana telah ditunjukkan oleh Maria Bunda Hati Kudus (Konst. Ps. 9)
Mistik Kongregasi
Mistik kongregasi dapat dirumuskan secara eksplisit adalah “MISTIK KEANAKAN” atau “MISTIK HATI/AFEKTIF”.Siapa Allah dan Siapa Yesus bagi Kongregasi? Mistik keanakkan atau afektif ini merujuk pada pengalaman iman pendiri akan siapa Allah baginya dan siapakah Yesus baginya. Relasi kedekatan hati pendiri dengan Allah dan Bunda menjadi kedekatan rohani bagi kongregasi yang didirikannya.
- Allah yang penuh kasih menganugerahkan anugerah tertinggi-Nya kepada kita umatNya, yakni Yesus Putera-Nya; dan Roh Kudus-Nya yang tinggal dalam hati kita untuk memberikan tuntunan dan bimbingan serta kurnia-kurnia ilahi-Nya (Konst. Ps. 3; Yoh 14:6; 26). Anugerah itu pula ‘hadir’ nyata melalui peran seorang pribadi, ibu sederhana (Bdk. Gal 4:4). Relasi kesatuan “Keluarga Ilahi” inilah menjadi daya kekuatan yang dialami pendiri sehingga menjadi daya dorong dalam batin; yang juga memberikan kekuatan semangat bagi kongregasi. Kesatuan kasih SATU BAPA inilah yang menjadikan perekat ‘persaudaraan’ sehingga menumbuhkan semangat kesalingan sebagai anak-anak-Nya dan Yesus saudara. (Bdk. Konst. Ps. 2). Oleh karenanya, Schaepman menaruh percaya akan karya Allah sendiri dalam hidupnya (bdk. Konst. Ps. 1).
- Yesus adalah “Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan” (Bdk. Konst. Ps.3, 11; Yoh 14:6). Dia adalah Allah dengan hati manusiawi-Nya. Kualitas hati-Nya “lemah lembut dan rendah hati” dan “yang memberikan kelegaan” bagi yang bersandar pada-Nya (Konst. Ps. 6, 9; Mat 11:28-29). Kebatinan hidup Yesus sebagaimana kebatinan hidup Allah Bapa-Nya hadir di dunia ini. Kebatinan Allah dalam hidup Yesus itu disimbolkan dengan kekuatan kedalaman hati yang bergerak memberikan kasih dengan kekuatan dasar lemah lembut, rendah hati, dan murah hati.
- Melalui jalan-jalan hidup yang dijalaninya, perjuangannya untuk peduli pada pendidikan iman kaum muda pada zamannya menghantarkan kepada Yesus yang diimaninya. Keyakinan imannya menghantar pula kita untuk menerima Yesus yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan; yang memiliki kedalaman hati-Nya yang lemah lembut, rendah hati, dan murah hati.
Karisma Kongregasi
Karisma kongregasi dapat dirumuskan secara eksplisit adalah “PERCAYA AKAN PENYELENGGARAAN KASIH ALLAH YANG MEMBEBASKAN KAUM MUDA”.
Apostolat Kongregasi
Rumusan Apostolat Kongregasi: “Ikut serta memberikan pengharapan bagi yang tak berpengharapan, khususnya kaum muda dan kaum miskin agar berkembang serupa citra-Nya”.
Cara Hidup Kongregasi
Cara hidup merupakan upaya konkret penghayatan semangat kongregasi. Semangat inilah yang sejak awal ditekankan menjadi penanda cara hidup Frater Bunda Hati Kudus (Konst. Ps. 69). Berikut ini adalah beberapa nilai/keutamaan yang menjadi penanda semangat kongregasi:
- Cinta Kasih (Konst.Ps. 70)
- Ketaatan (Konst. Ps. 71)
- Ingkar Diri (Konst. Ps. 72)
- Kesederhanaan (Konst. Ps. 73)
- Suka Bekerja yang Sehat (Konst. Ps. 75)
- Ugahari (Bdk. Sej Kongregasi)
- Percaya akan penyelenggaraan kasih Allah (Providentia Dei)
Fr. M. Patrik Totok Mardianto, BHK