Sebuah komunitas dibangun melalui sebuah rahmat yang mengalir, rahmat dari kita, untuk semua pribadi, dan untuk pelayanan. Hal ini didasarkan pada kesadaran akan rahmat Allah dalam Diri-Nya kepada kita, dan undangan-Nya untuk sebuah jawaban bebas.
- The gift of presence (rahmat kehadiran-spiritualitas kehadiran). Be there! Be present lovingly, attentively, actively. Hadirlah dengan penuh cinta, perhatian dan aktif.
- The gift of being yourself (rahmat untuk menjadi diri sendiri). Jadilah dirimu sendiri. Tuhan tidak butuh kloning bahkan kloning dari para santo/santa terkenal. Tuhan menginginkan keaslian/keunikan diri kita. Individualitas kita akan memperkaya komunitas.
- The gift of listening (rahmat untuk mendengarkan). Bagikanlah kata-kata, ide, perasaan, dan perhatian kita. Dengarkanlah apa yang orang lain katakan dan apa yang sementara terjadi. Dengarkanlah yang tua, yang lampau, yang muda.
- The gift of speking (rahmat untuk berbicara). Berbicaralah selagi dibutuhkan. Komunitas yang sehat adalah komunitas yang angota-anggotanya berani mengambil risiko untuk berbicara secara terbuka, jujur, langsung, dan penuh perasaan. Komunikasi adalah bagian terpenting dalam hidup komunitas, karena dari situ akan dibangun kepercayaan, peneguhan, dan membebaskan kita dari rasa terisolasi dan kesepian.
- The gift of believing you are loved (rahmat untuk percaya bahwa kamu dicintai). Engkau pantas dicintai dan engkau dicintai. Victor Hugo berkata, “Kebahagiaan tertinggi adalah pengakuan bahwa kita dicintai.” Dasar dari keyakinan ini adalah perasaan kita bahwa diri kita berarti dan pantas dicintai. Ketika kita memiliki hal ini, kita tidak butuh untuk membuktikan kepada orang lain melalui persaingan, perdebatan, kerja lembur, kebutuhan yang over lewat kuasa, kontrol, dan sebagainya.
- The gift of sensitivity (rahmat kepekaan). Pekalah pada kebutuhan dan perasaan orang lain. Luka dan penderitaan adalan konsekuensi yang harus dibayar jika kita mau menjadi pribadi yang peka. Tetapi justru banyak hal baik yang terjadi di dunia ini karena kehadiran pribadi-pribadi yang mempunyai kepekaan terhadap orang lain. Kepekaan merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah komunitas. Keutamaan lain akan muncul dari rahmat kepekaan ini: Kesopanan, simpati, pengertian, kesabaran, komposion, dan sebagainya.
- The gift of affirmation (rahmat peneguhan). Teguhkan orang lain. Setiap orang butuh peneguhan/afirmasi. Kebanyakan orang itu jauh lebih lemah daripada yang kelihatan. Mereka butuh peneguhan dan perhatian kita. Sebuah sapaan anggukan, senyum, keramahan akan membuat dunia berubah.
- The gift of forgiveness (rahmat pengampunan ). Ampunilah dan terimalah pengampunan. Rekonsiliasilah, kita semua butuh mencari pengampunan Tuhan, mengakui keberdosaan kita dan saling mengampuni satu dengan yang lain. Segala bentuk pembaruan bermula dari pertobatan.
- The gift of confrontation (rahmat konfrontasi). Konfrontasi dan saling tantanglah satu sama lain. Tunjukkan apa yang terbaik dalam diri orang lain dan tuntutlah dia untuk menghidupinya. Tidak pernah membuat tuntutan bagi orang lain berarti kita menghancurkan orang itu secara perlahan-lahan.
- The gift of service (rahmat pelayanan). Hiduplah untuk sesuatu. Komunitas mati jika para anggotanya adalah pribadi-pribadi yang berpamrih. Komunitas butuh orang-orang yang mau terlibat dalam perjuangan orang lain untuk memberikan pengharapan dan kegembiraan.
- The gift of creativity (rahmat kreatifitas). Lakukan sesuatu yang baru. Inilah yang membedakan manusia dan binatang. Komunitas yang adalah anggotanya adalah orang-orang kreatif, akan menjadi komunitas yang hidup, penuh rencana, dan aktivitas.
- The gift of leadhersip (rahmat kepemimpinan). Pimpinlah dan taatlah. Para pemimpin adalah pelayan dalam komunitas. Mereka harus menyelaraskan dengan sikap Yesus sebagai pemimpin dalam berelasi dan mengambil keputusan.
- The gift of laughter (rahmat tertawa). Tersenyum dan tertawalah. Jangan buat diri terlalu serius. Ada bagitu banyak alasan untuk tertawa di dalam hidup ini. Tertawa akan meringankan tekanan dan beban hidup sehari-hari. Sense of humor menjadi penting dalam sebuah komunitas.
- The gift of faith (rahmat iman). Iman adalah dasar hidup komunitas. Kita menerima cinta Tuhan dengan penuh kegembiraan dan bagikan itu kepada setiap orang. Kita berkumpul untuk memuji dan bersyukur kepada Tuhan dan memenuhi misi kita. Kita mencari kehendak-Nya dalam setiap keputusan kita.
Tulisan ini merupakan salah satu bahan permenungan Refreshing para Frater BHK di Wisma Shyantikara – Yogyakarta, pada 23-25 Oktober 2006. (Pemberi Materi: Rm. A. Handoko, MSC).