Renungan Konstitusi Pasal 67
Karena adanya perubahan-perubahan keadaan, baik di dalam maupun di luar kongregasi, maka isi dan bentuk perutusan kita dapat mengalami penyesuaian jika hal ini dikehendaki atau diperlukan. Kepentingan-kepentingan yang bertalian dengan penyesuaian itu haruslah dipertimbangkan secara saksama. Dalam pada itu, kesetiaan kepada inspirasi awal kongregasi harus menjadi dasar pertimbangan yang menentukan. Hal itu antara lain berarti bahwa kita mengutamakan pelayanan kepada orang-orang yang paling membutuhkan bantuan.
Para Saudara terkasih,
Artikel ini merujuk pada Konsili Vatikan II “aggiornamento”, artinya kita harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Para Bapak Konsili Vatikan II menyadari bahwa sudah saatnya semua tarekat menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi pada masa kini, bahkan termasuk tarekat kontemplatif.
Merujuk pada tuntutan Konsili Vatikan II, tarekat kita pun mesti menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman now. Banyak perubahan terjadi dalam kehidupan sosial. Semakin lama perubahan itu semakin cepat berkat alat-alat komunikasi yang bisa memperbudak orang, seperti halnya dengan android yang selalu memunculkan tipe-tipe baru. Ini semua tentu ikut memengaruhi kehidupan dalam biara. Jika tadinya apabila seorang frater mau menemui frater lain, walaupun tinggal dalam satu biara, maka mereka akan bertemu face to face. Tetapi ini dilakukan cukup melalui ponsel. Di satu sisi memang ada baiknya, tetapi di sisi lain kita akan jarang bertemu.
Kenyataan ini diperparah dengan sekolah 5 hari seminggu. Dulu, sebelum ada kebiasaan ini, sekolah selesai pada pukul 12.40, para frater bisa bersantap siang bersama. Kini hal tersebut tidak memungkinkan lagi. Para frater pulang dari kerja dengan sisa tenaga dan karenanya lebih suka beristirahat di dalam kamar.
Bagaimanapun juga sisi positif dapat kita lihat. Dengan adanya ponsel maka hubungan persaudaraan dapat semakin terjalin, terutama bila seorang frater merayakan hari ulang tahunnya, entah di mana ia bertugas, maka para frater dari komunitas-komunitas lain bisa mengucapkan selamat kepada yang berulang tahun. Yang penting memang kita harus bijaksana dalam menggunakan alat-alat itu agar kita tidak terjebak di dalamnya. Jadi apakah kita perlu membuat status di facebook, twitter, atausitus-situs lainnya. Bila kita menggunakannya dengan tidak tepat, maka kita lebih bisa “berteman” dengan ponsel daripada manusia.
Hal lain yang juga erat kaitannya dengan aggiornamento adalah kenyataan bahwa selain tarekat kita berkarya di sekolah dan asrama, para frater juga mulai sibuk dengan memberi rekoleksi untuk para murid sendiri. Juga bekerja dalam pendampingan umat Allah, ikut dalam kegiatan lingkungan, membagi komuni pada waktu Perayaan Ekaristi, dan sebagainya. Terutama bagi para frater yang bermisi di Lodwar. Suatu perutusan baru dalam menangani proyek penampungan anak-anak jalanan dan ikut membantu keuskupan setempat.
Dalam bekerja sama dengan tarekat MSC dan CM, kita juga ikut ambil bagian di dalamnya. Ada juga frater yang memberi retret bagi kaum biarawan-biarawati. Semua itu menunjukkan bahwa isi dan bentuk perutusan kita mengalami penyesuaian. Walau demikian, kita harus tetap konsisten pada inspirasi awal kongregasi: in sollisitudine et simplicitate. Kita diharapkan tetap peduli kepada orang-orang miskin dan hidup dalam kesederhanaan.
Pembaruan dalam tarekat kita dalam bentuk apa pun hendaknya menjadikan hidup kita semakin bermakna dalam panggilan sehingga semakin banyak orang diselamatkan. Semoga Bunda Hati Kudus selalu menyertai kita dalam tugas-tugas perutusan kita. Kita melakukan tugas-tugas yang dipercayakan tarekat kepada kita bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk kepentingan tarekat.
Tim Konstitusi